Trend lawas / retro / vintage kian tak terhindarkan, mulai dari desain produk, arsitektur - interior hingga koleksi kaset ataupun vinyl lama kian digandrungi masyarakat jaman now, tua maupun muda.
Nah, kali ini kami iseng-iseng tidak berhadiah, penasaran untuk mengukur seberapa retrokah anda ?. Untuk itu kami sudah menyiapkan 5 pertanyaan gak jelas untuk anda. Ikutan ya ...
1. Apakah anda menghafal satu bait saja lagu THE BEATLES ?
Langkah kaki Lenon dan kawan kawan di salah satu zebra cross Abbey Road memang sudah terlanjur menjadi foto vintage paling mendunia, dan jika saat ini di kepala anda mulai terngiang-ngiang syair dan irama LET IT BE maka berarti anda dapat dikategorikan sebagai penikmat karya Band legendaris Inggris ini . Seberapa nge-fans kah anda?, tentunya hanya anda yang tahu :)
2. Apakah di masa remaja anda pernah mengidamkan menjajal jalanan kota bersama gebetan anda dengan VW Kodok?
Apalagi yang lebih retro dari VW Kodok berwarna baby blue dengan velg khas nya ?
Mobil Jerman ini; yang berarti "Mobil Rakyat" diinisisasi oleh Adolf Hitler di pertengahan 1930-an untuk memberikan rakyat Jerman sebuah kendaraan keluarga 5 seater seharga 990 Reichsmark (*pendapatan rata-rata penduduk Jerman saat itu sekitar 32 Reichsmark per minggu). Desain Dr. Ferdinand Porsche dan disempurnakan oleh Erwin Komenda dari Auto Union atas VW Beetle yang unik ini, menjadi adikarya engineering era perang dunia II hingga kini.
3. Furniture tua di rumah nenek ada yang anda incar ?
Selain clawfoot , conefoot shape juga menjadi karakter tersendiri di era 30-50's pada setiap kaki furniture, mulai dari kursi, lemari, tempat tidur, dll.
Artinya, jika pernah sekali saja terbesit "hasrat klepto" furnitur di rumah nenek maka dengan sendirinya anda mendapatkan satu poin dari pertanyaan ketiga ini :)
4. Japstyle atau Motosport ?
Anda kalo menemukan lampu aladin di pinggir jalan, om jin sekonyong-konyong keluar lalu memberi kesempatan anda memilih sepeda motor Japstyle ataukah Motosport, kira kira mana yang anda pilih ?
Gak boleh permintaan ganti istri / suami berubah jadi Raisa / Rio Dewanto lho ya...
5. Cintaku di Kampus Biru atau Love for Sale ?
Maka sampailah kita di pertanyaan terakhir yang paling gak jelas, dan berpotensi memecahkan hubungan ayah-anak :D . Pertanyaan ini sama dengan; ROY MARTHEN atau GADING MARTHEN ? Ayo, pilih mana ....
KESIMPULAN
Setiap satu pertanyaan di atas punya poin 1 sehingga total poin ygn terkumpul untuk Retro adalah 5.
Jika anda mengumpulkan min. 3 poin untuk Retro, maka sebaiknya anda mulai berdiskusi dengan pasangan anda untuk mengaplikasikan salah satu koleksi tegelawas di sudut rumah anda . (*)
Jumat, 23 Februari 2018
Sabtu, 17 Februari 2018
KLASIK KOLONIAL, JENGKI, DAN TEGEL LAWAS
Banyak pelanggan kami yang menanyakan apa hubungan tegel /ubin lawas (vintage tile), terhadap gaya arsitektur klasik kolonial di Indonesia. Terbuat dari apa tegel lawas ini ? Bagaimana cara pembuatannya di masa lalu dan sekarang, apakah ada perubahan teknik ?
Pertanyaan-pertanyaan tersebut diatas adalah pertanyaan yang paling banyak datang ke tim pemasaran kami. Nah, untuk memberi pemahaman singkat tentang produ tegel lawas / vintage tile, kali ini kami akan membahas sejarah singkat dan kaitannya dengan produk tegel lawas kami.
MASA KOLONIALISASI
Era kolonialisasi Belanda di Indonesia diwarnai dengan era perdagangan, peperangan, penyebaran agama, hingga infiltrasi budaya termasuk gaya arsitektur.
Di masa 1800-an , gaya neo klasik sangat digandrungi di dataran Eropa, juga
menjadi inspirasi insinyur - insinyur muda kebangsaan belanda yang
bertugas di Indonesia untuk berkarya.
Maka saat itu juga, dimulailah era neo klasik arsitektur Indonesia dengan karakter
keberadaan kolom-kolom bergaya yunani, hiasan floral melekuk-lekuk art-neuveou, lengkap dengan hukum proporsi dan keteraturan
komposisi kolom, pintu, jendela, atap dengan melakukan penyesuaian ke iklim tropis Hindia Belanda; nama gugusan pulau Sumatera hingga Papua saat itu .
Gedung Sate Bandung.
MASA PERJUANGAN KEMERDEKAAN HINGGA 1960.
Menjelang masa perjuangan dan kemerdekaan1920-1945, tren arsitektur Indonesia memasuki era
perubahan ke ornamen yang lebih simpel, garis tegas art-deco; mengurangi
ornamen floral .
Art Deco memiliki ciri khas garis yang tegas, dan berkurangnya ragam garis lengkung floral-fauna ala Art Neuvou.
ERA JENGKI
Era 50-60 an, lebih kental dengan era pemberontakan arsitek pribumi yang
melakukan perlawanan atas pakem aturan "keteraturan proporsi dan
simetris" Neo Klasik Era kolonial, dengan menyajikan desain komposisi
asimetris.
Dimotori oleh anak bangsa sendiri lulusan sekolah sekolah setingkat menengah atas jurusan teknik, garis bentuk yang berani hadir sesuai makna filosofis perlawanan akan kemapanan keteraturan, namun tetap memperhatikan kondisi
iklim tropis Indonesia, misalnya dengan tetap menyajikan overstek atap yang cukup
untuk melindungi jendela dari tampias air hujan .
Era yang singkat ini (* hanya 1 dasawarsa) melahirkan era arsitektur
"jengki" yang saat ini menjadi bagian dari legenda sejarah arsitektur
tanah air.
Arsitektur Jengki Indonesia Era 50's yang berusaha keluar dari pakem keteraturan dan kesimetrisan.
Di Era Kolonial sd Era Jengki 60-an, selain penggunaan parket kayu dan
granit / marmer alam yang telah lebih dahulu menghiasi bangunan - bangunan pemerintahan kolonial, arsitek dan insinyur berusaha menemukan material
bahan bangunan yang kuat, relatif murah dan dapat diproduksi massal dengan
mudah.

Seiring dengan penemuan semen, campuran kapur dan pigmen warna, maka tegel / ubin menjadi solusi ekonomis dibanding proses menambang, cutting and polishing marmer atau granit alam.
Pabrik2 tegel/ubin mulai bermunculan di tanah air khususnya
di Pulau Jawa dengan ragam pola hias yang dipengaruh neo klasik dan art deco.
*Gambar proses produksi tegel keraton. (sumber:ubinkeraton.com)
Dengan mengandalkan kreatifitas ragam hias, sinar matahari dan proses
pembuatan dengan tangan, tegel/ubin lawas (vintage tile) di era modern
ini memberi kesan vintage tersendiri yang kembali digandrungi
masyarakat. Tidak ada perubahan sama sekali dari sisi teknologi dan cara pembuatannya sejak dulu hingga produksi tegel lawas saat ini, hanya penambahan ragam motif/ragam hias yang modern untuk menyesuaikan selera pasar.
Uniknya lagi, variabel sinar matahari dan kenyataan bahwa produk ini adalah hand-made mengakibatkan hasil akhir yang tidak sempurna pada sebuah tipe ; baik dari shading (nuansa gelap terang) maupun motif (warna motif tidak benar2 seragam layaknya batik tulis) . Justru keunikan inilah yang menjadi daya tarik tersendiri, menjadi keotentikan yang diburu oleh pecinta tegel lawas / vintage tile dalam hal ini vintage cement tile.
Akhir kata, untuk rekan2 Arsitek - Designer Interior ataupun pemilik hunian yang merindukan nuansa klasik
vintage /retro di hunian anda, dapat menghadirkan suasana tersebut dengan mengaplikasikan
produk ini. Dengan penambahan furnitur dan aksesoris yang tepat seperti Baththub Claw-foot di bathroom anda, tentu akan semakin memperkuat kreasi vintage /retro anda. Selamat mencoba . (*.)
________________
________________
** Catatan: era keramik bakar yang menggunakan firing kiln (tungku
bakar) sebenarnya sudah dikembangkan di Itali dan China pada masa
kolonial , namun saat itu belum populer di Indonesia karena proses pembuatannya
yang relatif mahal dan membutuhkan skill tinggi dan bahan baku yang sesuai
spesifikasi.
PENGGUNAAN TEGEL VINTAGE DI DAPUR
Di masa kini, dimana era teknologi industri material bahan bangunan kian berkembang pesat dari sisi bahan dan desain, keinginan untuk menghadirkan kembali seni interior masa lawas / vintage menjadi tidak terhindarkan.
Betapa tidak, ibu-ibu muda jaman now yang banyak membaca / melihat gambar atau cuplikan film retro Hollywood hingga film nasional; Dilan 1990, diberi inspirasi dan kesempatan untuk dapat merasakan kembali suasana hangat bercitarasa vintage / retro 20's - 50's di dapur kesayangan mereka.
Bukankah dapur adalah singgasana ibu-ibu dalam berkarya, pembangkit mood yang paling jujur dan paling dekat bagi ibu dalam menyiapkan hidangan keluarga? Tentulah sudah selayaknya dapur jaman now dihadirkan dalam suasana yang teramat nyaman, hangat, dengan rasa keakraban yang kuat bagi ibu as user-nya demi sepotong paha ayam goreng kecap yang lezat.
Backsplash ; dinding dapur yang berada diantara toptable dan lemari dapur adalah bidang vertikal yang sangat pas untuk menjadi media aplikasi vintage style. Hal ini tentu saja karena bidang ini menjadi pusat point of interest di ruang dapur, mengingat dengan tinggi mata normal perempuan Indonesia ; diantara 140-160 cm di atas permukaan lantai, sangat mudah menangkap secara visual bidang vertikal yang satu ini. Terlebih lagi tentu saja dikarenakan aktifitas ibu-ibu memasak adalah 75% berada di jarak 1m dari posisi backsplash.
Jadi mengapa tidak, anda mengaplikasikan tegel vintage/tegel lawas ke bidang ini ?

Namun sesungguhnya vintage tile di dapur tidak melulu tentang backspash.
Secara natural, tile memang diperuntukkan untuk lantai sehingga sesuai nature-nya tersebut maka anda bisa menerapkannya pada lantai dapur.
Hanya saja yang sangat perlu diperhatikan jika anda mengaplikasikannya sebagai lantai dapur adalah tentang kebersihannya. Mengapa kebersihan ? Karena tegel lawas adalah tegel berbasis base body cement dengan WA (Water Absorption) yang besar sehingga diharapkan tindakan membersihkan 1x24 jam atau sesegera mungkin akan menyelamatkan tile dari ketumpahan noda kecap / sambal/ saus tomat , dll sebelum noda meresap ke pori body tile.
Dan seperti tulisan2 kami sebelumnya, tegel vintage / tegel lawas selalu terbuka untuk memadu-padankannya dengan seni interior lainnya seperti industrial style, unfinished style, shabby chic, dll. Akhir kata, kami mengucapkan selamat mencoba mengaplikasikan kreasi - kreasi tegel vintage/tegel lawas di dapur kesayangan anda. (*.)
TENTANG BATHROOM VINTAGE
Kata apa yang terlintas dipikiran anda saat kami menyebutkan " bathroom vintage "? Stylish, clasic, hangat, retro, otentik, lawas, flamboyan, filosofis, sentimentil. Adakah kata2 ini adalah salahsatu dari kata yang anda pikirkan tadi ?
Ya, bathroom atau restroom adalah ruang paling privat yang mungkin ada
di sebuah hunian. Sejak memulai hari, kita tentu terlebih dahulu
menghabiskan waktu di ruang ini, menyelesaikan rutinitas pagi hari
layaknya ritual wajib, hampir semua orang menghabiskan waktu tidak
kurang dari 45 menit setiap harinya di bathroom.
Jika kita setuju bahwa suasana bathroom adalah mood booster kita memulai hari *(tentunya dengan mengenyampingkan hangat kopi arabica americano dan berita gosip online lambe turah), maka tentunya kita pun setuju bahwa bathroom perlu mendapatkan sentuhan khusus dalam penataan interiornya.

Pajangan poster iklan Scooter Lambretta atau mobil klasik Buick 1946 sampai poster film retro Gregory Peck & Audrey Hepburn ber-scooter ria di jalan - jalan Roma, dapat dengan mudah melebur bersama vintage tile di lantai ataupun di dinding untuk menambah kekuatan "roh" vintage itu sendiri.
Adapun tentang warna untuk konsep vintage ini adalah sesungguhnya unlimited. Hal ini dimungkinkan karena vintage tile / tegel lawas sendiri memiliki kombinasi warna yang tak terhingga. Dari warna putih, abu-abu, biru navy, warna-warna pastel hingga warna-warna primer yang kuat, tegel vintage selalu punya pilihan sebanyak pilihan ragam motif simetris dwimatra, floral, hingga fauna.
Vintage tile / tegel lawas sendiri di Indonesia, telah melewati pendewasaan panjang selama seabad untuk menyempurnakan diri, jatuh bangun bersama dinamika politik dan ekonomi bangsa ini. Kini, seiring dengan perbaikan tingkat ekonomi yang men-generate daya beli di masyarakat dan didorong dengan banyaknya ragam desain seni interior yang wara-wiri di majalah arsitektur-interior offline maupun online maka masyarakat semakin dimanjakan oleh banyaknya pilihan-pilihan konsep interior.
Tidak ada kata yang dapat menggambarkan keotentikan dan keabadian "soul" karya tegel lawas anak bangsa yang telah ditempa jaman; sejak era kolonial, era perjuangan, era jengki, hingga masa2 suram tegel lawas semen yang harus terpuruk oleh tren keramik dan homogenius tile atau HT di awal era 90-an.
Dan kini, sekali ini kami menawarkan untuk anda kesempatan untuk menikmati hangatnya era retro Indonesia langsung ke pagi anda, langsung ke ruang bathroom / restroom hunian anda. *)
Langganan:
Postingan (Atom)